Pemerintah Indonesia telah dari awal Program Pembangunan Nasional menempatkan penekanan besar pada pengembangan sektor pertanian. Pada tahun 1959 ia mendirikan PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) di Palembang, Sumatera Selatan, menandai awal industri pupuk Indonesia. PUSRI adalah salah satu dari tiga proyek khusus yang diluncurkan oleh pemerintah pada waktu itu, dua lainnya menjadi besi baja proyek dan proyek rayon.
Pertanian diberikan prioritas pertama di Pertama Rencana Pembangunan Jangka Panjang (PJPT I) sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan yang kecukupan. Sebuah program intensifikasi pertanian yang disebut Panca Usaha Tani diluncurkan ke efek untuk mencapai tujuan melalui pengelolaan tanah yang lebih baik, iritasi, penggunaan varietas hasil tinggi, pemupukan dan pengendalian hama. Program ini terbukti sukses besar, tajam meningkatkan hasil pertanian.
Untuk memenuhi persyaratan tumbuh, tanaman lebih banyak pupuk dibangun di tahun 1970, termasuk tiga tanaman yang lebih di Palembang, tiga di Bontang, Kalimantan Timur, dua di Lhokseumawe, Aceh, dan satu di Cikampek, Jawa Barat, semua memproduksi urea, dan tiga AS (ZA) dan dua pabrik pupuk TSP di Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 1994, namun dua pabrik urea lagi dibangun, satu di Palembang dan lainnya di Gresik. Tahun lalu pemerintah menyetujui pembangunan tiga pabrik urea lebih, masing-masing di Bontang, Cikampek dan Lhokseumawe. Untuk mengatur semua industri pupuk, APPI (Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia) didirikan pada tanggal 26 Mei 1970.
Misi
1. Untuk mengatur semua industri pupuk di Indonesia menjadi satu organisasi didasarkan pada kerjasama pokok sehat industri, terutama untuk kepentingan semua anggota dan untuk memperkuat pembangunan nasional pada umumnya, dengan tujuan hidup disiplin yang baik dan ekonomi nasional sebagaimana tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945.
2. Untuk menciptakan dan mengembangkan suasana industri pupuk untuk membuat semua anggota mampu menjadi bagian dari Pembangunan Nasional Indonesia.
Kegiatan
Inside:
1. Menyediakan bantuan bagi anggota untuk menangani masalah tentang pupuk, distribusi produksi dan pemasaran.
2. Mengembangkan pusat informasi untuk semua anggota.
3. Melaksanakan studi umum dalam membangun pabrik pupuk baru termasuk manajemen pemasaran.
4. Adakan seminar, diskusi ilmiah tentang subjek pupuk terkait.
5. Mengadakan pameran dan publikasi umum.
6. Melakukan penelitian dengan lainnya.
Di luar:
1. Mendukung pemerintah dalam pupuk setiap penelitian dan pengembangan.
2. Mendukung pemerintah dengan memberikan informasi dan saran tentang pupuk.
3. Memiliki kerjasama dengan institusi lain, baik dari Indonesia maupun luar negeri, untuk pengembangan industri pupuk mengenai perkembangan ekonomi nasional.
4. Membantu upaya menjaga keseimbangan alam dalam dan juga memerangi apapun yang cenderung untuk membuat kerusakan pada pupuk lingkungan.
Alamat
PUSRI Building, Lantai 6
Jl. Taman Anggrek Kemanggisan Jaya
Jakarta 11480
Telepon: (021) 548 4057, 548 1208 Ext: 476.
Fax: (021) 548 3313
Copyright © Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia 2005
All Right Reserved
Pertanian diberikan prioritas pertama di Pertama Rencana Pembangunan Jangka Panjang (PJPT I) sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan yang kecukupan. Sebuah program intensifikasi pertanian yang disebut Panca Usaha Tani diluncurkan ke efek untuk mencapai tujuan melalui pengelolaan tanah yang lebih baik, iritasi, penggunaan varietas hasil tinggi, pemupukan dan pengendalian hama. Program ini terbukti sukses besar, tajam meningkatkan hasil pertanian.
Untuk memenuhi persyaratan tumbuh, tanaman lebih banyak pupuk dibangun di tahun 1970, termasuk tiga tanaman yang lebih di Palembang, tiga di Bontang, Kalimantan Timur, dua di Lhokseumawe, Aceh, dan satu di Cikampek, Jawa Barat, semua memproduksi urea, dan tiga AS (ZA) dan dua pabrik pupuk TSP di Gresik, Jawa Timur. Pada tahun 1994, namun dua pabrik urea lagi dibangun, satu di Palembang dan lainnya di Gresik. Tahun lalu pemerintah menyetujui pembangunan tiga pabrik urea lebih, masing-masing di Bontang, Cikampek dan Lhokseumawe. Untuk mengatur semua industri pupuk, APPI (Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia) didirikan pada tanggal 26 Mei 1970.
Misi
1. Untuk mengatur semua industri pupuk di Indonesia menjadi satu organisasi didasarkan pada kerjasama pokok sehat industri, terutama untuk kepentingan semua anggota dan untuk memperkuat pembangunan nasional pada umumnya, dengan tujuan hidup disiplin yang baik dan ekonomi nasional sebagaimana tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945.
2. Untuk menciptakan dan mengembangkan suasana industri pupuk untuk membuat semua anggota mampu menjadi bagian dari Pembangunan Nasional Indonesia.
Kegiatan
Inside:
1. Menyediakan bantuan bagi anggota untuk menangani masalah tentang pupuk, distribusi produksi dan pemasaran.
2. Mengembangkan pusat informasi untuk semua anggota.
3. Melaksanakan studi umum dalam membangun pabrik pupuk baru termasuk manajemen pemasaran.
4. Adakan seminar, diskusi ilmiah tentang subjek pupuk terkait.
5. Mengadakan pameran dan publikasi umum.
6. Melakukan penelitian dengan lainnya.
Di luar:
1. Mendukung pemerintah dalam pupuk setiap penelitian dan pengembangan.
2. Mendukung pemerintah dengan memberikan informasi dan saran tentang pupuk.
3. Memiliki kerjasama dengan institusi lain, baik dari Indonesia maupun luar negeri, untuk pengembangan industri pupuk mengenai perkembangan ekonomi nasional.
4. Membantu upaya menjaga keseimbangan alam dalam dan juga memerangi apapun yang cenderung untuk membuat kerusakan pada pupuk lingkungan.
Alamat
PUSRI Building, Lantai 6
Jl. Taman Anggrek Kemanggisan Jaya
Jakarta 11480
Telepon: (021) 548 4057, 548 1208 Ext: 476.
Fax: (021) 548 3313
Copyright © Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia 2005
All Right Reserved